Jumat, 04 Februari 2011

Kartun Indonesia (M.Husnan - 9F)

Kartun Indonesia Tahun 1930 surat kabar besarSin Po1 setiap minggu memuat komik strip dengan menampilkan lelucon yang berjiwa timur. Tahun 1931, komikus muda Kho Wang Gie membuat petualangan tokoh jenaka yang diberi nama Put On, dimuat setiap minggu dalam surat kabarSin Po bersama dengan kartun Bangvrouw. Put On digambarkan sebagai si gendut yang baik hati, tetapi bodoh, yang sok pintar namun selalu gagal. Tahun 1939 di Solo tepatnya dalam mingguanRatu Adil muncul kartun strip yang menjadi kartun “Mencari Putri Hijau” yang dibuat oleh Nasrun A.S, kartun ini merupakan kartun strip lokal pertama di Solo. Tahun 19422; yakni pada masa pendudukan Jepang dalam mingguanStar Magazine terdapat kartun “Si Tolol” buatan Keng Po, selain itu muncul tokoh Pek Loeloer yang dimuat di harianSinar Matahari dan bung Nas di majalah
Poestaka Timoer. Pasca Perang Dunia II sebuah mingguan yang bernama Star Weekly, menampilkan tokoh komik yang bernama “Oh Koen”. Akhir tahun 1950-an sampai awal tahun 1960-an, surat kabarBintang Timur yang dikenal sebagai surat kabar berhaluan kiri, menerbitkan kartun-kartun editorial karya Sibarani Delsy Syamsuar (Setiawan, 2002:4). Tahun 1967 harianKompas mulai menerbitkan kartun politik karya G.M Sudarta yang cukup dikenal dengan tokoh ‘Oom Pasikom’, ia mengawali kartun-kartunnya dalam bentuk kartun lepas dan belum mempunyai tokoh tetap. Perkembangan selanjutnya tahun 1970-an3 Johnny Hidayat menerbitkan tokoh “Djon Domino” yang mengangkat masalah-masalah sosial dalam bentuk dialog masyarakat yang merasa dirinya termarginalkan.
1 Harian ini merupakan media komunikasi untuk masyarakat Cina yang berbahasa Malayu.
2 Pada masa itu pers diberangus dan dimanfaatkan sebagai media propaganda Asia Timur Raya.
3Pada masa itu hampir semua koran dan majalah di Indonesia memuat kartun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar